Kamis, 08 November 2012

Sejarah Singkat Dinasti Mataram Islam Awal

Sejarah Singkat Dinasti Mataram Islam Awal

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Indonesia yang bersifat maritim, kerajaan Mataram bersifat agraris. Kerajaan yang beribu kota di pedalaman Jawa ini banyak mendapat pengaruh kebudayaan Jawa Hindu baik pada lingkungan keluarga raja maupun pada golongan rakyat jelata. Pemerintahan kerajaan ini ditandai dengan perebutan tahta dan perselisihan antaranggota keluarga yang sering dicampuri oleh Belanda. Kebijaksanaan politik pendahulunya sering tidak diteruskan oleh pengganti-penggantinya. Walaupun demikian, kerajaan Mataram merupakan pengembang kebudayaan Jawa yang berpusat di lingkungan keraton Mataram. Kebudayaan tersebut merupakan perpaduan antara kebudayaan Indonesia lama, Hindu-Budha, dan Islam.
Berdasarkan mitos dan legenda  mengenai masa awal berdirinya kerajaan Mataram.Pada umumnya berkaitan dengan kerajaan-kerajaan terdahulu, seperti Demak dan Pajang. Menurut salah satu pendapat, setelah Demak mengalami kemunduran, ibukotanya dipindahkan ke Pajang dan mulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan. Kerajaan ini terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik keluarga dengan Arya Penangsang dari Kadipaten Jipang Panolan. Setelah berhasil menaklukkan Aryo Penangsang, Sultan Hadiwijaya (1550-1582), raja Pajang memberikan hadiah kepada 2 orang yang dianggap berjasa dalam penaklukan itu, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi. Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di Hutan Mentaok dan Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati.Pemanahan berhasil membangun hutan Mentaok itu menjadi desa yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap bersaing dengan Pajang sebagai atasannya. Setelah Pemanahan meninggal pada tahun 1575 ia digantikan putranya, Danang Sutawijaya, yang juga sering disebut Pangeran Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya kemudian berhasil memberontak pada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat (1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senapati. Pajang kemudian dijadikan salah satu wilayah bagian dari Mataram yang beribukota di Kotagede. Senapati bertahta sampai wafatnya pada tahun 1601.
Selama pemerintahannya boleh dikatakan terus-menerus berperang menundukkan bupati-bupati daerah. Kasultanan Demak menyerah, Panaraga, Pasuruan, Kediri, Surabaya, berturut-turut direbut. Cirebon pun berada di bawah pengaruhnya. Panembahan Senapati dalam babad dipuji sebagai pembangun Mataram.Senapati digantikan oleh putranya, Mas Jolang, yang bertahta tahun 1601-1613. Mas Jolang lebih dikenal dengan sebutan Panembahan Seda Krapyak. Pada masa pemerintahannya, dibangun taman Danalaya di sebelah barat kraton. Panembahan Seda Krapyak hanya memerintah selama 12 tahun Ia meninggal ketika sedang berburu di Hutan Krapyak.
Selanjutnya bertahtalah Mas Rangsang, yang bergelarSultan Agung Hanyakrakusuma. Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-1645) Mataram mengalami masa kejayaan. Ibukota kerajaan Kotagede dipindahkan ke Kraton Plered. Sultan Agung merupakan raja yang menyadari pentingnya kesatuan di seluruh tanah Jawa. Daerah pesisir seperti Surabaya dan Madura ditaklukkan supaya kelak tidak membahayakan kedudukan Mataram. Ia pun merupakan penguasa lokal pertama yang secara besar-besaran dan teratur mengadakan peperangan dengan Belanda yang hadir lewat kongsi dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Kekuasaan Mataram pada waktu itu meliputi hampir seluruh Jawa, dari Pasuruan sampai Cirebon. Sementara itu VOC telah menguasai beberapa wilayah seperti di Batavia dan di Indonesia Bagian Timur.
Di samping dalam bidang politik dan militer, Sultan Agung juga mencurahkan perhatiannya pada bidang ekonomi dan kebudayaan. Upayanya antara lain memindahkan penduduk Jawa Tengah ke Kerawang, Jawa Barat, di mana terdapat sawah dan ladang yang luas serta subur. Sultan Agung juga berusaha menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan Indonesia asli dengan Hindu dan Islam. Misalnya Garebeg disesuaikan dengan hari raya Idul Fitri dan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejak itu dikenal Garebeg Puasa dan Garebeg Mulud. Pembuatan tahun Saka dan kitab filsafat Sastra Gendhing merupakan karya Sultan Agung yang lainnya.
Sultan Agung meninggal pada tahun 1645 dengan meninggalkan Mataram dalam keadaan yang kokoh, aman, dan makmur. Ia diganti oleh putranya yang bergelarAmangkurat I. Amangkurat I tidak mewarisi sifat-sifat ayahnya. Pemerintahannya yang berlangsung tahun 1645-1676 diwarnai dengan banyak pembunuhan/kekejaman. Pada masa pemerintahannya ibukota kerajaan Mataram dipindahkan ke Kerta.
Pada tahun 1674 pecahlah Perang Trunajaya yang didukung para ulama dan bangsawan, bahkan termasuk putra mahkota sendiri. Ibukota Kerta jatuh dan Amangkurat I (bersama putra mahkota yang akhirnya berbalik memihak ayahnya) melarikan diri untuk mencari bantuan VOC. Akan tetapi sampai di Tegalarum, (dekat Tegal, Jawa Tengah) Amangkurat I jatuh sakit dan akhirnya wafat.
Ia digantikan oleh putra mahkota yang bergelar Amangkurat II atau dikenal juga dengan sebutan Sunan Amral. Sunan Amangkurat II bertahta pada tahun 1677-1703. Ia sangat tunduk kepada VOC demi mempertahankan tahtanya. Pada akhirnya Trunajaya berhasil dibunuh oleh Amangkurat II dengan bantuan VOC, dan sebagai konpensasinya VOC menghendaki perjanjian yang berisi: Mataram harus menggadaikan pelabuhan Semarang dan Mataram harus mengganti kerugian akibat perang.

Oleh karena Kraton Kerta telah rusak, ia memindahkan kratonnya ke Kartasura (1681). Kraton dilindungi oleh benteng tentara VOC. Dalam masa ini Amangkurat II berhasil menyelesaikan persoalan Pangeran Puger (adik Amangkurat II yang kelak dinobatkan menjadi Paku Buwana I oleh para pengikutnya). Namun karena tuntutan VOC kepadanya untuk membayar ganti rugi biaya dalam perang Trunajaya, Mataram lantas mengalami kesulitan keuangan. Dalam kesulitan itu ia berusaha ingkar kepada VOC dengan cara mendukung Surapati yang menjadi musuh dan buron VOC.



PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA
KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA

Hubungan Indonesia Dengan India.
            Hubungan antara Indonesia dengan India melalui lautan mungkin lebih tua umurnya daripada hubungan Indonesia dengan china. Faktor penyebabnya karena sistem angin di Indonesia yang lebih memudahkan dan kebanyakan dilakukan dengan menyusuri pantai. Kapal-kapal itu melewati Selat  Malaka menuju ke pelabuhan-pelabuahan di Indonesia dan sebaliknya juga demikian,denagan kapal layar itu mereke menyusuri pantai pada  musim yang tepat. Dengan adanya hubungan pelayaran dan dagang antara Indonesia dengan  India inilah menyebabkan masuknya kebudayaan Hindu yaitu agama Hindu dan Budha.
            Kebudayaan Inia pertama kali muncul disekitar Lembah Sungai Hindus wilayah ini yang menjadi awal perkembangan Agama Hindu-Budha,penduduk asli India adalah bangsa Dravida,kemudian penduduk asli India juga di arahkan oleh bangsa Aria. Kemudian bercampur dengan bangsa Dravida dan terjadilah bangsa yang dinamai bangsa Hindu dan agama yang di anut mereka di sebut Agama hindu,yang menyebar ke Asia Timur,Asia Tenggara termasuk Indonesia. Agama Hindu memuliakan Dewa-dewa yang tertulis dalam kitab suci mereka yang bernama Weda.

Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu ke Indonesia.
            Dalam perdagangaan di Selat Malaka,Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang tersebut,maka terjadilah kontak hubungan antara Indonesia dengan China. Hal inilah yang menjai salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun Cina ke Indonesia.
            Pendapat beberapa para ahli tentang proses masuknya agama Hindu-Budha atau kebudayaan India ke Indonesia untuk penyiaran Budaya dan Agama Hindu ke Indonesia:
1.      Hipotesis Ksatrya/raja-raja atau prajurit,di utarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum Ksatrya atau golongan prajurit,karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4-5 M,maka prajurit yang kalah perangterdesak dan menyingkir   ke Indonesia,dan bahkan mendirikan kerajaan di Indonesia.
2.      Hipotesis Waisya/pedagang,di utarakan oleh Dr.N.J.Krom berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia,bahkan ada yang menetap karena menikah  dengan orang Indonesia, keturunan merekalah yang melahirkan Indonesia-Hindu.
3.      Hipotesis Sudra/rakyat biasa.di India banyak terjadi peperangan.Indonesia di jadikan sebagai tempat pembuangan tawanan-tawanan perang itu mereka inilah yang menyebarkan kebudayaan Indonesia-Hindu.
4.      Hipotesis Brahmana,di utarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci weda. Kedatangan kaum Brahmana di duga karena undangan   Penguasa/kepala suku  di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Tetapi walaupun golongan Brahmana menguasai bahasa sanksekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi lautan.
5.      Hipotesis Nasional oleh Dr.Van Leur,melalui pelayaran dan perdagangan,karena sejak dulu antara Indonesia dan India telah terjalin  hubungan perdagangan,dengan demikian terjadilah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi,raja-raja di Indonesialah yang mendatangkan Brahmana ini untuk mendapatkan Investur atau pengakuan.

Beberapa hipotesis di atas menunjukkan bahwa masuknya pengaruh India merupakan satu proses tersendiri yang terlaksana melalui proses pelayaran dan perdagangan,demikian juga dengan proses masuknya agama Hindu dan agama Budha yang kitab sucinya di sebut Tripitaka atau di namakan 3 Keranjang. Keberadaab kebudayaan dan agama Budha di buktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu di berbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga(Sulsel),Jember(Jatim),Bukit Siguntang(Sumsel). Dilihat dari ciri-cirinya arca tersebut dari Langgam Amarawati(India Selatan) dari abad 2-5 Masehi. Dan selain itu  juga di temukan arca perunggu berlanggam Gandhara(Indian Utara)di Kota Bangun,Kutai(Kaltim).

Wujud Akulturasi Kebudayaan India dengan Kebudayaan Indonesia antara lain sebagai berikut:
a.       Bahasa.
b.      Religi/kepercayaan.
c.       Organisasi sosial kemasyarakatan.
d.      Sistem pengetahuan.
e.       Peralatan hidup dan teknologi.
f.       Kesenian dan.
g.      Perubahan struktur kenegaraan.

PROSES MASUKNYA PENGARUH ISLAM DI INDONESIA

PROSES  MASUKNYA  PENGARUH
 ISLAM  DI  INDONESIA

A.Teori-Teori Tentang Masuknya Pengaruh Islam Di Indonesia
            Ketika pengaruh islam mulai masuk ke Indonesia,kondisi sosial budaya masyarakat di Indonesia terdiri atas tiga bagian atau wilayah,yaitu:
a)      Bagian wilayah Indonesia yang tidak tersentuh oleh budaya India,yaitu Sulawesi Utara,Maluku,dan Nusa Tenggara Timur.
b)      Bagian atau wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh budaya India,tetapi pengaruh itu berangsur hilang seperti di Kalimantan Timur.
c)      Bagian wilayah Indonesia yang mendapat pengaruh kuat dari budaya India sepereti Jawa,Bali,Sumatera beserta seluruh daerah kekuasaannya.

Mudah diperkirakan bahwa daerah-daerah yang tidak pernah mengenal budaya India tentu lebih mudah mendapat pengaruh Islam.Daerah-daerah tersebut dengan mudah beradaptasi dengan unsur kebudayaan setempat.
Terdapat  dua pendapat tentang masuknya islam ke Indonesia yaitu:
1)      Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah atau sekitar abad ke-7 M.Sumber-sumber yang mendukung pendapat ini,antara lain:
·         Catatan sejarah dari China,yang menyebutkan bahwa pada masa Dinasti Tang di temukan catatan-catatan dari orang Ta-Shih yang akan mneyerang kerajaan Holing atau Kalingga.Serangan itu batal karena pemerintahan Ratu Sima kuat.Peristiwa ini terjadi tahun 674 M.Sebutan Ta-Shih dalam berita itu di tafsirkan sebagai orang-orang Arab.
·         Berita Chou Ku-Fei (1178 M),yang menjelaskan bahwa pada masa itu di Indonesia telah terdapat dua tempat yang menjadi wilayah komunitas orang Ta-Shih yaitu Fo-lo-an dan Sumatera yang merupakan wilayah kerajaaan Sriwijaya.
·         Penemuan batu nisan berangka 1082 M dengan tulisan berbahasa Arab di Leran,Gresik yang berisi catatan tentang makam seorang perempuan yang bernama Fatima Binti Maimun.

2)      Agama islam masuk ke Indonesiapada abad ke-13 M.Pendapat ini di dasarkan atas:
·         Muncunya Kerajaan Samudera Pasai,sebuah kerajaan bercorak islam yang berdiri pada awal abad ke-13 M.
·         Berita dari ibnu Batutah dan di dukung oleh penemuan batu nisan Sultan Malik As-Saleh yang di temukan di Sumatera Utara yang berangka tahun Ramadhan 676 Hijriah (1297 M).
·         Tulisan dari Marcopolo,dalam perjalannya ia menyatakan pernah singgah di Sumatra bagian Utara dan singgah di sebuah istana yang bercorak Islam yang bernama Samudera Pasai,Perjalanan itu di lakukan dalam pelayarannya  kembali ke Eropa dari China (1292 M).


B.Proses Isimilasi Di Indonesia.
            Proses isimilasi di Indonesia pada umumnya berjalan dengan damai melalui perdagangan ataupun dakwah dari para mubaligh dan para sufi.Namun,adakalanya proses penyebaran dilakukan dengan cara-cara penaklukan.Hal ini dilakukan jika kerajaankerajaan tersebut berada dalam situasi politik yang kacau,misalnya ketika terjadi perebutan kekuasaan.Ada beberapa saluran dan proses Isimilasidi Indonesia,antara lain:
Ø  Perkawinan
Banyak di antara pedagang Islam dari Gujarat yang kemudian bermukim di Indonesia. Mereka membangun pemukiman muslim yang di kenal dengan istilah Pekojan. Sebagian di antara mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi,terutama dengan putri raja atau para bangsawan. Dari pernikahan inilah banyak bangsawan atau raja yang menjadi muslim. Contoh perkawinan tertulis dalam Babad Tanah Jawa adalah perkawinan antara Maulana Ishak dari Banten yang menikah dengan Putri Blambangan,memperoleh putra Raden Paku atau yang lebih di kenal sebagai Sunan Giri.


Ø  Pendidikan
Para ulama dan mubaligh banyak mendirikan pondok-pondok pesantren yang tersebar di beberapa tempat wilayah Indonesia. Di pondok pesantren para santri yang berdatangan dari berbagai tempat dari berbagai kalangan mendapat pendidikan tentang islam. Mereka tinggal di pondok pesantren beberapa lama  untuk mendalami islam. Setelah mereka mendalami islam,kemudian mereka kembali ke daerah asal mereka untuk menyebarkan ajaran-ajaran islam. Dengan cara-cara seperti inilah islam berkembang lebih cepat,bahkan sampai ke tempat-tempat yang terpencil.

Ø  Melalui dakwah
Dakwah yang dimaksud pada masa awal penyebaran islam adalah penyebaran ajaran islam yang di lakukan oleh para wali. Wali adalah sebutan bagi orang-orang yang telah mencapai tingkat pengetahuan yang tinggi dan memiliki penghayatan yang dalam terhadap agama islam. Penyebaran agama islam di Jawa secara khusus memang tidak terlepas dari peran Wali Songo atau Wali Sembilan.
Ø  Melalui ajaran tasawuf
Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia di perkirakan sekitar abad ke-13,tetapi sekitar abad ke-17ajaran ini baru berkembang di Indonesia. Tasawuf berintikan cara-cara untuk mendekatkandiri kepada Tuhan. Ajaran ini memudahkan orang-orang yang telah mengerti dasar-dasar ketuhanan untuk menerima ajaran Islam. Beberapa tokoh penyebaran ajaran tasawuf yang terkenal adalah Hamzah Fansuri,Syamsudin,dan Nuruddin ar-Ranniry.